Saturday 11 January 2014

明日の空/ Ashita no Sora - SPEED



Lagunya SPEED walaupun bahasannya susah dimengerti karena aku bodoh kali ya  ternyata bagus artinya. Ini lagu kayaknya nyeritain seorang yang karena bertemu orang yang ditakdirkannya jadi punya harapan di hari esok.


明日の空/ Ashita no Sora ( Langit Esok ) - SPEED ( Lirik dan Terjemahan )

 Meguriaeta no wa kitto unmei nano kamoshirenai
Ame agari no hizashi no naka de
めぐり逢えたのはきっと運命なのかもしれない
雨上がりの陽射しの中で

Pertemuan kita di dalam  matahari setelah hujan
Mungkin adalah sebuah takdir

Mezameta machi wa kirameite subete ga ugoki hajimeru
Kaze no tsuyokatta ato hodo atataka na hikari mabushii
Anata ga kizukasete kureta kumo no mukou no sora wo
Kizutsuki naki waratte ima no jibun ga iru koto wo
Ashita wa yorokobi to tomo ni
目覚めた街は煌めいて全てが動き始める
風の強かった後ほど暖かな光眩しい
あなたが気付かせてくれた雲の向こうの空を
傷付き泣き笑って今の自分がいる事を
明日は 喜びと共に

Kota yang terjaga, semuanya mulai bergerak dengan berkilauan
Setelah sampai angin hampir kencang, sinar hangat menyilaukan
Kau menyadarkanku langit di seberang awan
Aku ada hari ini karena luka, tangis dan tawa
Hari esok akan datang bersama dengan kegembiraan

**Meguriaeta no wa kitto nanika de musubareteta no
Zutto matteta kiga suru
Mouichido namida fuite ayumi hajimeru no sa Future
Te wo nobaseba itsuka todoku

Korekara donna mirai machi uketeiru toshitemo
Sore wa ikiteiru akashi
Anata ga iru dake de soredake de nani mo iranai
Konnan mo norikoeteikeru
めぐり逢えたのはきっと
何かで結ばれてたの
ずっと待ってた気がする
もう一度涙拭いて 歩み始めるのさFUTURE
手を伸ばせばいつか届く

これからどんな未来
待ち受けているとしても
それは生きている証
あなたがいるだけでそれだけで何もいらない
困難も乗り越えていける

Pertemuan kita pasti dihubungkan dengan sesuatu
Aku punya rasa bahwa aku akan terus menunggumu
Sekali lagi keseka air mataku dan FUTURE pun mulai melangkah
Jika kujulurkan tanganku suatu saat akan sampai

Walaupun sekarang kumenanti bagaimana masa depan
Itu adalah bukti kehidupan
Hanya karena ada kamu, hanya dengan itu aku tak butuh apapun
Juga dapat melewati kesusahan

Yamanai ame mo itsu no hi ka sakura wo sakaseru mitai ni
Kogoeteta kono jikan mo yagate haru wo tsurete kuru yo
Kibou wa kanau to shinjite
止まない雨もいつの日か
桜を咲かせるみたいに
凍えてたこの時間もやがて春を連れてくるよ
希望は叶うと信じて

Seperti sakura yang bermekaran, kapankah hari hujan akan berhenti
Hari-hari yang membeku juga tidak lama lagi pergi bersama datangnya musim semi
Aku percaya harapanku akan menjadi nyata

Meguriaeta no wa kitto unmei nano kamoshirenai
Zutto onaji sora no shita de
Namida wo fuita nara ayumidashiteikou Future
Yarinaoseru itsu no toki mo

Korekara donna mirai machi uketeiru toshitemo
Sore wa ikiteiru akashi
Mitsume au tabi kokoro hitotsu ni toketeiku yo
Itsumademo jikan yo towa ni

Chikaiatta ashita no sora ni

めぐり逢えたのはきっと運命なのかもしれない
ずっと同じ空の下で
涙を拭いたなら歩み出していこうFUTURE
やり直せる いつの時も

これからどんな未来
待ち受けているとしても
それは生きている証
見つめ合うたび心
ひとつに解けていくよ
いつまでも 時間よ永久に

誓い合った あしたの空に


Repeat **

Pertemuan kita  selalu di bawah langit yang sama
Mungkin tidak salah lagi itu adalah takdir
Jika menyeka airmata, langkahkanlah Future
Juga waktu kapan untuk mengulanginya

Walaupun sekarang kumenanti bagaimana masa depan
Itu adalah bukti kehidupan
Tiap kali menatapmu, satu hatiku terus meleleh
Sampai waktu kapan pun, selama-lamanya

Pada langit esok, aku berjanji

Repeat **

Love You, Love You
Love You, Love You

Friday 3 January 2014

Funky Monkey Babys – もう君がいない(Mou Kimi ga Inai) / Kau sudah tak ada OST Asuko March



Lagu buat seseorang yang putus/ kehilangan kekasihnya. Arti lagunya bukan aku banget! *Ya iyalah pacaran aja blm pernah*Aku tau lagu ini dari dorama Asuko March. Iseng-iseng nonton Asuko March gara-gara ada mas Yuki eh malah kesengsem ama ost.-nya. Doramanya lumayan sih *Itazura na Kiss is the best*
Dan maaf kalo ada salah penerjemahan. Maklum masih latihan J

Funky Monkey Babys –  もう君がいない(Mou Kimi ga Inai)

*issou no koto wasuretai konna ni mo setsunai nara
namida
afure hitomi tojireba
ima demo kimi no egao ima demo kimi no kaori
konna ni mo daisuki datta nante
いっそのこと忘れたい こんなにも切ないなら
涙溢れ 瞳閉じれば
今でも君の笑顔 今でも君の香り
こんなにも大好きだったなんて
Jika seperih ini, aku sangat ingin melupakannya
Ketika mata terpejam airmata pun mengalir
Senyummu, aromamu saat ini
Bahkan tak sadar aku telah menyukainya
yuugure no eki no HOOMU(home) futari sumikkono BENCHI(bench) ni suwari
kimi ga noru hazu no densha wo nanbon miokuttandarou
boku wa utsumuitamama kimi no namida ni kizuiteitakara
sayonara suru no ga kowakatta sono mige te wo hanasenakatta
saishu densha no BERU(bell) ga nari hibite kimi wa kyuu ni tachi agatte
muri shite tsukutta egao de
ima made arigatotte itta
kao wo agetara hashirisatte chisana senaka
iki ba wo ushinatta hidari te wa sabishiku furueteta
夕暮れの駅のホーム 二人 隅っこのベンチに座り
君が乗るはずの電車を 何本見送ったんだろう
僕はうつむいたまま 君の涙に気づいていたから
さよならするのが恐かった その右手を離せなかった
最終電車のベルが鳴り響いて 君は急に立ち上がって
無理して作った笑顔で「今までありがとう」って言った
顔を上げたら 走り去ってく小さな背中
行き場を失った左手は さびしく震えてた

Kita berdua duduk di sudut bangku peron kereta sore
Bagaimana kita melihat kereta yang pasti akan kau naiki berlalu
Karena tersadarkan oleh airmatamu, aku menundukkan wajahku
Aku takut mengucapkan selamat tinggal, aku tak bisa membiarkan tangan kanan itu lepas
Ketika suara kereta terakhir bergema, kau tiba-tiba berdiri
Dengan senyum yang dipaksakan, kau berkata, “ Terimakasih atas sampai saat ini”
Setelah mengangkat wajahmu, punggungmu pun mengabur
Tangan kiri yang kehilangan tujuan bergetar senyap

repeat*

itsu kara ka kokoro futari sure chigai
tanoshikatta ano koro uso mitai
yume mitai no sugoshita mainichi no naka dezureteitteita TAIMINGU(timing)
mou ano koro ni modorenai no minareta hazu no keshiki sae mo
woo~ sukoshi nanika ga chigau omoi ga nijin de namida ga dechau
kuruma no naka ya machi no naka ya issho no sugoshita heya no naka
ayundekita ironna kisetsu wo kore kara hitori dake de miteku no
taisetsu na kimochi ya omoi de atama no naka meguru omoi de
itsumo no tonari boku no soba ni mou kimi ga inai
いつからか心二人すれちがい 
楽しかったあの頃嘘みたい
夢見たいに過ごした毎日の中でずれていってたタイミング
もうあの頃に戻れないの 見慣れたはずの景色さえも
Woo
 少し何かが違う 想いがにじんで 涙が出ちゃう
車の中や街の中や 一緒に過ごした部屋の中
歩んできた色んな季節を これから一人だけで見てくの
大切な気持ちや想いで 頭の中めぐる思い出
いつもの隣 僕のそばに もう君がいない

Sejak kapankah, hati kita berdua berselisih
Saat yang menyenangkan seperti sebuah kebohongan
Timing yang tergeser di dalam keseharian telah berlalu bagai mimpi
Kita tak bisa kembali ke saat itu, walaupun itu pemandangan yang wajar
Woo ada sesuatu yang berbeda, perasaanku menciut, airmata pun keluar
Di dalam mobil, jalanan, kamar yang telah kita tinggali bersama
Mulai sekarang hanya aku sendiri yang akan melihat warna musim dimana kita melangkah
Di dalam pikiran dan perasaan yang berharga, kenangan yang berputar di dalam kepala
Kau yang selalu disebelahku, sudah tak ada di sampingku
**mada wasurerarenai soko ni kimi wa inai no ni
namida fure hitomi tojireba
ima mo kimi no subete wo karada chuu ga oboeteru
dare yori mo boku wo aishitekureteta
まだ忘れられない そこに君はいないのに
涙溢れ 瞳閉じれば
今も君のすべてを体中が覚えてる
誰よりも僕を愛してくれてた
Walaupun kau tak berada disini aku belum bisa melupakanmu
Ketika mata terpejam dan airmata pun mengalir
Sekarang pun aku seluruh tubuhku mengingat segala tentang dirimu
Kau telah mencintaiku lebih dari siapapun
nee kimi wa ima koro doko no sora no shita wo aruiteru no?
donna hito to de ai nagara donna hibi wo sugoshiteiru no
honto wa kimi no shiawase wo boku wa negau ubeki dakedo
gomen ne mada sonna ni tsuyoku narenai
ねえ君は今頃 どこの空の下を歩いているの?
どんな人と出会いながら どんな日々を過ごしているの
本当は君の幸せを 僕は願うべきだけど
ごめんね まだそんなに強くなれない
Hey, kau berada dibawah langit mana sekarang ini?
Bagaimana orang yang kau temui dan hari-hari yang kau jalani?
Seharusnya aku berharap kau benar-benar bahagai
Tapi maafkan aku, aku masih belum setegar itu
issou no koto wasuretai konna ni mo setsunai nara
namida fure hitomi tojireba
ima demo kimi no egao ima demo kimi no kaori
konna ni mo daisuki dattanda
Jika seperih ini, aku sangat ingin melupakannya
Ketika mata terpejam airmata pun mengalir
Senyummu, aromamu saat ini
Bahkan tak sadar aku telah menyukainya
repeat**
gayanya mas yuki di  Asuko March XD 


Khilaf



Oke, aku lebay banget sampai bisa nulis beginian. Tapi, gimana lagi. Aku benar-benar lagi pengin curhat. Daripada curhat di facebook/twitter dengan segini panjangnya, mending aku curhat disini.

Tahun berlalu. Hari ini tepat tanggal 01 Januari 2014 dan cuaca hari ini mendung diiringi hujan yang awet. Alhamdulillah, aku bersyukur bisa melewati tahun baru kemarin.  Apakah aku bisa melewati tahun baru tahun ini? Entahlah, tak ada yang tahu namun aku berharap tahun ini bisa melewati tahun baru lagi. Amin.
Baru kali ini aku terbangun saat pergantian tahun. Tahun lalu biasanya aku cuek bebek dan tidur nyenyak di malam pergantian tahun baru.  Berbeda dengan kemarin. Aku tidur sekitar pukul 11 malam tetapi terbangun ketika suara petasan dan kembang api terdengar. Padahal kemarin pagi sampai sore aku jalan-jalan tetapi entah kenapa aku ingin merasakan malam pergantian tahun.  Aku ingin merasakan ‘rasa’ melepas tahun kemarin . Oke, aku mungkin kali ini lebay, alay atau terlalu mendramatisir.
‘Melepas tahun kemarin’ menurutku hal yang…tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata. Banyak hal yang terjadi tahun kemarin kurasa dan terkadang jadi beban. Di umurku yang akan menginjak 22 tahun ini, mungkin aku terlalu telat untuk merasakan ‘hal’ ini. Hal? Bisakah aku menyebutnya seperti itu? Emmm…mungkin lebih tepatnya ‘rasa’. Bukannya aku tidak bersyukur dengan tahun kemarin, bukan.  Aku hanya aku mempunyai ‘rasa’ buruk dengan tahun kemarin.  Bisa disingkat, aku galau berkepanjangan tahun kemarin. Galau disini, bukan sembarang galau. Bukan galau biasa. Bukan galau hanya karena cinta. Bukan.
Tahun kemarin, aku sangat bersyukur bisa dianugrahi beberapa hal. Seperti menang dalam lomba pidato, yang bahkan sampai saat ini aku masih tak percaya aku bisa mengikutinya. Tahun kemarin aku juga menyesal melewatkan beberapa hal. Seperti menyesal tidak mengikuti lomba pidato yang telah ada di depan mata. Waktu itu aku ragu dan langsung saja mengikuti pendapat orang lain untuk tidak mengikuti lomba itu. Dan tahun kemarin juga, aku merasa seperti berada di roda dengan putaran yang sangat cepat.  Setelah menang lomba pidato, entahlah aku benar atau tidak, pendapat orang lain tentangku berubah drastis. Terkadang aku harus menjadi ‘sosok’ asing di mata ‘mereka’. Oke, bukan ini yang membuatku ‘galau’ jadi aku hentikan ini.
Emmm…bagaimana aku menceritakan awalnya ya? Aku bingung bagaimana ‘ini’ bisa terjadi padaku tahun kemarin. Begini, tahun lalu (dua tahun yang lalu) aku mengalami ‘hal’ yang sangat perih, mungkin paling perih selama ini. Oke, aku lebay. Bukan perih. Emm…rasanya seperti tertusuk oleh jarun kecil-kecil. Bahkan terkadang sampai sekarang masih terasa. Apa ‘hal’ itu? Aku tak kan mungkin bisa menceritakannya. Bahkan aku dengan PD-nya pernah menangis di depan teman-teman . Perlahan, semenjak itu, aku mulai jadi orang yang gamang.  Seperti kehilangan pegangan. Waktu terus berlalu tanpa bisa menunggu sedetik pun, sedikit-sedikit  aku bisa mengusir kegamangan itu dengan kesibukanku di tahun kemarin.  Aku sampai heran, bagaimana bisa pertengahan tahun kemarin orang semalas dan sepenakut aku bisa sesibuk itu. Sempat pula aku berucap pada diri sendiri bahwa ingin lebih sibuk dari itu agar bisa melupakan ‘hal’ itu. Akhirnya ucapan itu tak jadi kenyataan. Semakin melupakannya, semakin perih saat tak sengaja mengingatnya kembali. Aku menyerah pada kesibukan itu, kurasa kesibukan itu hanya pelampiasan saja. Percuma melakukan kesibukan jika tanpa kesukarelaan dan kefokusan, yang ada hanya badan yang akan lelah. Aku pun  kembali ke diriku semula. Tiap kali ‘hal’ muncul, aku terkadang masih bisa mengatasinya. Bahkan perlahan aku hampir bisa melupakannya. Ya, hampir melupakannya. Tetapi, perlahan tanpa kusadari aku terlalu keras melupakan hingga aku merasakan ‘sesuatu’ yang baru, ‘sesuatu’ yang juga karena dipicu hal lain. ‘Sesuatu’ itu, mungkin  bisa disebut ‘kesepian’. 


Menuju akhir tahun, aku dibuat ‘galau’ oleh sesuatu yang disebut ‘kesepian’. Sebenarnya, ‘kesepian’ bukanlah sesuatu yang baru bagiku. Bahkan sejak aku TK aku sudag merasakannya. Namun ‘kesepian’ kali ini berbeda. Bagaimana rasanya, aku bahkan tak tahu apa yang harus kukatakan. Bahkan seorang Yuki Furukawa #plaaak*serius woy* pun terkadang tak bisa mengalahkan ‘kesepian’ kali ini. Kesepian kali ini ‘diperparah’ dengan musim hujan *apa hubungannya?*  yang menumbuhkan rindu pada seseorang. Rindu saja tidak apa-apa sebenarnya. Sayangnya, rindu ini berlebihan seperti ilalang yang tumbuh luar biasa di saat musim hujan sehingga perlu dipangkas sedemikian dan terkadang menimbulkan ‘kekosongan’. Di bulan-bulan akhir tahun kemarin, aku benar-benar seperti lagu melankolis  yang sedang tahap reff *telenovela banget!*  Sepertinya aku mungkin mengalami fase yang biasanya dilewati remaja pada umumnya dan hebatnya aku baru mengalaminya di tahun ke-21ku. Usia yang harusnya sudah dewasa.
Saat malam pergantian tahun , pikiranku kembali teringat ‘Kesepian’ , ‘rindu berlebihan’, dan ‘kekosongan’ yang sering terjadi di tahun kemarin membuatku sadar . Seharusnya aku lebih, dan lebih bersyukur.  ‘Kesepian’ , ‘rindu berlebihan’, dan ‘kekosongan’ mungkin akan hilang jika aku lebih mensyukuri apa yang terjadi pada diriku. Mensyukurinya karena hal itu tak lebih menyusahkan dari yang orang lain rasakan. 

Hidup ini tak sesederhana yang kita pikirkan tetapi dalam menjalani hidup kita harus sederhana. Memikirkan sesuatu yang penting memang penting tetapi lebih penting lagi kita tak terlalu mementingkan apa yang terlalu kita pikirkan. Itulah kata-kata yang langsung terlintas begitu melihat hujan pagi yang semakin awet di hari pertama tahun baru. Semoga kata-kata ini membuat tahun ini lebih bermakna dari tahun kemarin dan lalu J amin. 皆さん、新年明けまして、おめでとう。


2013年1月1日
10:40