Wednesday 23 January 2013

君のかげ ~ 九月十九日



Hujan rintik tengah gelap
Bayangmu kembali terpantul
Mengusik selimut yang telah berjaga
Cermin merah jambu berkata pecah
Bayangmu muncul jua
Mendekat, tersenyum damai dalam oasis
Padahal jarak mata beradu lebih dari delapan musim berlalu
Padahal kau tahu musim semiku hinggap padamu
Kau membalasnya dengan musim dingin yang menorehkan luka membeku sampai kini

Dalam uap cermin kuukir tanya padamu
Mantra apa yang telah kau gunakan padaku hingga musim semi tumbuh hanya padamu?
Jawaban tak ada justru bayangmu kian mendekat
Tatapan mata bayangmu buat cermin kian jadi serpihan
Imajinasinya terasa nyata candu
Nyanyian hujan sadarkanku pada dinginnya air
Bukankah kita sama-sama di bawah hujan?
Kapan mata kita kembali beradu?

Entahlah,
Dinginnya hujan, tarian kantuk kelopak mata
Gelap hari ini sama sekali tak ada cahaya
Sadarkah kau bayangmu kembali lagi terpantul di cermin merah jambuku?