Harusnya tidak ada awal,
awal dimana benih dan tanah
keping merah jambu bertemu
tertanam menjadi bunga penyebar
rindu sendu
Menyuburkan bunga adalah penyesalan
dimana aku dianggapnya sebuah
kutukan
Kutukan buatku tuk yakinkan
Bahwa bunga haruslah tercabut
Lalu biarkan jejaknya hilang terhanyut, tinggalkan carut luka terbalut
Tanah keping merah jambu tak lagi pernah terisi
Hanya sekedar bibit bunga sekedar singgah berseri
Yang segera terhanyut oleh banjir kebencian tiada henti
Kebencian padanya meluap
Hingga kekosongan di tanah keping merah jambu tersulap
Tersulap aneh hingga tanpa sadar mengeluarkan mantra yang
buat sesosok bayangnya
Sesosok bayangnnya yang nyata namun maya
Inikah sulap kerinduan?
Perpaduan luapan benci dan kekosongan?
13 Desember 2012
No comments:
Post a Comment
ありがとう